HYPEVOX – Presiden Prabowo Subianto menghibur hadirin dengan candaan kepada Ketua MPR dari PDI-Perjuangan, Bambang Wuryanto, di acara peluncuran koperasi desa di Klaten, Jawa Tengah. Momen tersebut sukses mencairkan suasana, memicu gelak tawa dari para peserta.
Dalam acara yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025 ini, Prabowo juga menyoroti istilah ‘korea’ yang diperkenalkan Bambang, terkait dengan upaya peningkatan status sosial di kalangan masyarakat. Peluncuran ini berfokus pada pembentukan 80.000 koperasi desa/kelurahan Merah Putih.
Sapaan Santai di Pentas Koperasi
Acara peluncuran koperasi desa ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Bambang Wuryanto yang dikenal sebagai ‘Pacul’. Sapaan Prabowo langsung disambut tawa hadirin, menciptakan suasana yang akrab dan cair.
Prabowo pun bertanya, “Kalau Pacul itu panggilan sehari-hari itu?” di mana Bambang menjawab dengan senyum, “Iya.” Gelak tawa pun semakin menggema dengan kehadiran tokoh-tokoh lain seperti Puan Maharani dan Utut Adianto.
Istilah ‘Korea’ dalam Konteks Sosial
Sebagai kelanjutan dari interaksi tersebut, Prabowo melontarkan pertanyaan lain, “Korea, bukan? Ada lagi istilah korea,” yang disambut dengan tawa dari audiens. Meskipun jawaban Bambang tidak terdengar jelas, ekspresi senangnya tetap memperkuat suasana positif saat itu.
Akun Instagram PDIP Jateng menerangkan bahwa istilah ‘korea’ ini tidak merujuk pada negara, melainkan sebagai sebutan untuk kalangan masyarakat tertentu yang berupaya keras untuk meningkatkan status sosial mereka.
Konteks dan Makna dari ‘Mentalitet Korea’
Bambang Wuryanto juga dikenal sering menggunakan istilah ‘mentalitet korea’, melambangkan sikap optimis terhadap kehidupan yang lebih baik. Istilah ini menggarisbawahi semangat masyarakat untuk berjuang keluar dari kemiskinan.
Di acara peluncuran ini, kehadiran berbagai tokoh penting melahirkan dialog yang ceria, dan diharapkan koperasi desa tersebut akan memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal.