HYPEVOX – Keluarga diplomat Arya Daru Pangayunan tengah bersiap untuk pindah ke Helsinki, Finlandia, sebelum kematiannya yang misterius di Jakarta pada 8 Juli 2025.
Kematian Daru yang penuh teka-teki menjadi sorotan, terutama karena penemuan tubuhnya di indekos dengan kondisi mencurigakan.
Rencana Kepindahan ke Helsinki
Persiapan kepindahan keluarga Daru ke Helsinki sudah dilakukan, termasuk penjualan kendaraan mereka. Kakak iparnya, Meta Bagus, mengatakan, ‘Kalau menyisakan kendaraan di sini gak ada yang pakai. Makanya sama almarhum dijual semua bisa dibilang persiapan itu hampir 100 persen tinggal berangkat.’
Ini akan menjadi pengalaman pertama bagi keluarga ADP untuk pergi bersama-sama. Sebelumnya, saat Daru ditugaskan, keluarganya baru menyusul setelah satu tahun.
Anak-anak Daru juga telah keluar dari sekolah sebagai bagian dari rencana untuk mengikuti sang ayah ke Finlandia. Meta menambahkan, ‘Sekarang anak-anak enggak ada sekolah sudah keluar.’
Kematian Mysterious dan Penyelidikan
Arya Daru Pangayunan, 39, ditemukan meninggal di indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat dengan kondisi yang membingungkan. Kepala Daru terlihat terlilit lakban, dan tubuhnya tertutup selimut, menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab kematiannya.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau barang yang hilang dari lokasi kejadian. Namun, tim penyidik menemukan sidik jari Daru pada lakban yang digunakan, meskipun statusnya masih menyisakan tanda tanya mengenai siapa yang melakukannya.
Rekaman CCTV di lokasi menunjukkan aktivitas penjaga kos yang berjalan mondar-mandir di depan kamar Daru. Penjaga kos bahkan sempat berhenti untuk melihat ke arah kamar dan berbicara melalui telepon dengan mode speaker.
Jejak Pengabdian Arya Daru
Arya Daru Pangayunan adalah seorang diplomat asal Sleman, DIY, dan alumni Universitas Gadjah Mada. Sebelum kematiannya, ia dikenal sebagai diplomat yang penuh dedikasi dan memiliki komitmen untuk membantu WNI di luar negeri.
Meski dalam kondisi sulit menjelang kepindahan, Daru tetap aktif berkontribusi, termasuk memberikan donasi untuk guru melalui grup alumni. Hal ini menunjukkan integritas dan komitmennya meski dalam situasi yang berat.
Tragedi ini tidak hanya mengguncang keluarganya tetapi juga rekan-rekannya, dengan kampanye #JusticeForDaru yang mulai viral di media sosial untuk menuntut keadilan atas kematiannya.