Menelusuri Awal Tahun Hijriyah dan Maknanya bagi Umat Islam

Share
  • 27 Juni 2025

HYPEVOX – Bulan Muharram menandai awal tahun dalam kalender Hijriyah, sebuah momen penting bagi umat Islam. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi penetapan tahun baru Islam yang sarat makna.

Asal Usul Penanggalan Hijriyah

Penetapan kalender Hijriyah terjadi setelah banyak sahabat Nabi yang gugur, khususnya pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq. Ketika itu, umat Islam belum memiliki sistem penanggalan yang tepat dan masih terhubung dengan penanggalan Masehi.

Ust Dr.H. Andi Darmawangsa menyatakan pentingnya kalender Hijriyah, mengingat ketika gubernur Mesir, Abu Musa Al-Asy-‘Ari, mengirimkan surat tanpa mencantumkan tanggalnya kepada Khalifah Umar bin Al-Khattab. Hal ini mendorong Umar untuk melakukan musyawarah dengan para sahabat mengenai perlunya sistem penanggalan baru.

Usulan Para Sahabat

Di kalangan sahabat, muncul beragam usulan mengenai awal penetapan tahun baru Islam. Beberapa mengusulkan penetapan berdasarkan terutusnya Nabi Muhammad SAW, bulan Ramadan, atau bulan Muharram.

Ali bin Abi Thalib menjadi salah satu sahabat yang berpendapat bahwa tahun baru sebaiknya dihitung sejak hijrahnya Nabi ke Madinah. Pendapat tersebut dianggap rasional karena mengandung nilai historis yang kuat.

Penerimaan Kalender Hijriyah

Debat mengenai penetapan awal bulan terus berlangsung hingga Usman bin Affan mengusulkan untuk mulai dari bulan Muharram. Usulan ini diterima karena bulan Muharram merupakan bulan suci dan mengindikasikan akhir perjalanan ibadah haji.

Keputusan itu akhirnya disepakati oleh Khalifah dan umat Islam, menjadikan bulan Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Hijriyah. Sejak saat itu, penanggalan Hijriyah telah menjadi identitas penting bagi umat Islam di seluruh dunia.