HYPEVOX – Korupsi adalah isu global yang bikin pusing banyak negara, ga heran kalau banyak yang nyebutnya sebagai musuh utama pembangunan. Setiap tahun, Corruption Perception Index (CPI) dirilis untuk menggambarkan bagaimana sektor publik di berbagai negara percayai oleh warganya. Skala penilaiannya antara 0 hingga 100, di mana 0 berarti sangat korup dan 100 berarti bersih.
CPI 2024 pun telah diumumkan, menjadikan kita semakin jelas mengenai negara-negara yang merajalela dengan korupsi. Tapi, apa sih korupsi itu sebenarnya? Ini adalah praktik yang merusak sistem pemerintahan, membuat rakyat merasa dirugikan, dan bahkan dapat mempengaruhi iklim ekonomi serta keamanan.
Siapa Saja 10 Negara Paling Korup?
Tentu, kita penasaran siapa saja 10 negara yang menduduki peringkat teratas sebagai negara paling korup menurut CPI 2024. Nah, berikut daftarnya:
1. Sudan Selatan
2. Somalia
3. Venezuela
4. Suriah
5. Guinea Ekuatorial
6. Yaman
7. Afghanistan
8. Irak
9. Libya
10. Haiti
Uniknya, negara-negara ini memiliki berbagai masalah yang melibatkan tidak adanya transparansi serta lemahnya hukum yang makin memperburuk keadaan rakyatnya. Seluruh daftar ini menunjukkan betapa seriusnya masalah korupsi di berbagai sektor, mulai dari politik hingga distribusi bantuan kemanusiaan.
Korupsi dan Banyaknya Masalah yang Ditimbulkannya
Korupsi bukan hanya sekedar praktik jahat, tapi juga perusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan korupsi yang mengakar, sulit bagi rakyat untuk mendapatkan keadilan, akses yang adil terhadap layanan publik, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara.
Misalnya, di beberapa negara tersebut, situasi yang tidak stabil membuat banyak orang kesulitan untuk mencari pekerjaan atau mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini berujung pada kondisi ekonomi yang semakin memburuk dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Apakah kamu bisa bayangkan hidup dalam kondisi seperti ini?
CPI: Apa Sih Penilaian Ini?
Indeks Persepsi Korupsi (CPI) merupakan alat untuk menilai seberapa corupt-nya suatu negara berdasarkan persepsi masyarakat, pebisnis, dan ahli di bidang tersebut. Ini adalah indikator penting, karena bukan hanya memperlihatkan tingkat korupsi, tetapi juga bisa merefleksikan kepercayaan rakyat terhadap institusi pemerintahan.
Tingkat korupsi diukur dengan menghadirkan titik fokus langsung terhadap sektor publik, termasuk pejabat pemerintah dan institusi. Bendungan yang ada di sistem ini harus dibongkar agar tidak menghambat perkembangan masyarakat.
Bagaimana dengan Indonesia?
Kini, mari kita bicarakan tentang Indonesia. Di tahun 2024, Indonesia menempati urutan ke-80 dalam daftar ini. Walaupun kita mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana kita berada di posisi 34, posisi kita masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Apakah kamu tidak terkejut?
Singapura saja ada di posisi ketiga dengan skor 84 dari 100. Hal ini membuat kita menyadari bahwa kita masih memiliki perjalanan panjang untuk ikut berperang melawan korupsi.
Mengapa Penting untuk Memerangi Korupsi?
Memerangi korupsi adalah langkah penting untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi setiap warga negara. Ketika negara bebas dari korupsi, akan lebih banyak peluang untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Tanpa langkah yang tepat untuk membersihkan korupsi, impian kita untuk mencapai kesejahteraan bersama bisa jadi semakin sulit untuk diraih.
Lebih dari itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan adalah kunci untuk memperbaiki citra negara di mata dunia, sekaligus memberikan harapan bagi generasi mendatang untuk hidup di negeri yang lebih baik.